Minum Kopi Menjelang Tidur, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Jumat, 12 September 2025 | 12:03:53 WIB
Minum Kopi Menjelang Tidur, Begini Penjelasan Ilmiahnya

JAKARTA - Kopi menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang. Minum kopi biasanya dilakukan di pagi hari untuk meningkatkan energi, fokus, dan kewaspadaan. Namun, sebagian orang tetap memilih menikmati kopi menjelang tidur karena berbagai alasan, mulai dari rutinitas, pekerjaan malam, hingga kebiasaan pribadi. Pertanyaan yang muncul adalah: apa dampak minum kopi pada malam hari terhadap kesehatan, khususnya kualitas tidur? Ilmu pengetahuan memberikan jawaban yang jelas mengenai hal ini. Dengan memahami efek biologis kopi, setiap orang bisa menyesuaikan konsumsi tanpa mengganggu kualitas tidur maupun kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Beberapa studi menunjukkan bahwa waktu konsumsi kopi sangat menentukan efeknya terhadap tidur. Salah satu penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine menyatakan bahwa minum kopi tiga hingga enam jam sebelum tidur dapat menurunkan kualitas tidur secara signifikan. Hal ini terkait dengan kandungan kafein dalam kopi, yang bekerja pada sistem saraf pusat dan memengaruhi hormon pengatur kantuk, yaitu adenosin dan melatonin.

Kafein bekerja dengan cara menghambat senyawa adenosin yang menumpuk dalam tubuh saat seseorang beraktivitas. Adenosin terbentuk dari pemecahan molekul ATP (adenosine triphosphate) yang digunakan tubuh sebagai sumber energi. Ketika adenosin menumpuk, tubuh akan merasakan kantuk. Dengan adanya kafein, efek adenosin ini terhambat sehingga rasa kantuk tertunda, membuat tubuh tetap terjaga meski sudah memasuki waktu tidur malam.

Selain adenosin, kafein juga memengaruhi hormon melatonin. Melatonin berperan penting dalam mengatur ritme sirkadian dan kualitas tidur. Raj Dasgupta, MD, FACP, Asisten Profesor Kedokteran Klinis dari University of Southern California Keck School of Medicine, menjelaskan bahwa kafein dapat menurunkan produksi melatonin, terutama bila dikonsumsi dekat waktu tidur. Kondisi ini membuat seseorang menunda waktu tidur dan mengurangi efek kantuk alami, sehingga kualitas tidur menurun dan tubuh tidak benar-benar beristirahat.

Dampak kopi terhadap tidur bersifat individual. Sebagian orang sensitif terhadap kafein, sehingga mengonsumsi kopi sore atau malam hari akan menyebabkan kesulitan tidur, jantung berdebar, atau gelisah. Sementara orang lain yang sudah terbiasa dengan konsumsi kafein mungkin tidak terlalu merasakan efek tersebut. Karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami respons tubuhnya sebelum memutuskan minum kopi di malam hari.

Belum ada konsensus ilmiah tentang waktu terbaik meminum kopi yang berlaku untuk semua orang. Beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa minum kopi di pagi hari dapat meningkatkan energi, konsentrasi, dan waktu reaksi. Namun, efek optimal kopi berbeda-beda bagi setiap individu. Faktor-faktor seperti sensitivitas tubuh terhadap kafein, jumlah kopi yang dikonsumsi, dan jadwal aktivitas harian memengaruhi apakah kopi akan mengganggu tidur atau tetap aman.

Ada beberapa tips agar tetap bisa menikmati kopi tanpa mengganggu tidur. Pertama, hindari minum kopi enam jam sebelum tidur. Kedua, kenali respons tubuh terhadap kafein. Jika tubuh mudah gelisah atau sulit tidur setelah kopi sore, sebaiknya konsumsi dipindahkan ke pagi atau siang hari. Ketiga, batasi jumlah kopi per hari. Meski bermanfaat untuk fokus dan energi, konsumsi berlebihan bisa menimbulkan efek samping. Keempat, pertimbangkan alternatif minuman non-kafein seperti teh herbal, susu hangat, atau minuman bebas kafein untuk malam hari.

Efek kafein terhadap adenosin dan melatonin menjelaskan mekanismenya. Adenosin menumpuk saat tubuh aktif dan memberi sinyal kantuk. Kafein mengikat reseptor adenosin sehingga sinyal kantuk tertunda. Sementara itu, penurunan melatonin akibat kafein mengganggu ritme sirkadian tubuh, sehingga tidur tertunda. Memahami mekanisme ini membantu menyesuaikan konsumsi kopi dengan jadwal tidur agar kualitas istirahat tetap optimal.

Selain memengaruhi tidur, kopi malam hari dapat menyebabkan gejala ringan seperti jantung berdebar, gelisah, dan peningkatan tekanan darah bagi orang yang sensitif. Pada orang yang sudah terbiasa, gejala ini mungkin tidak terasa signifikan. Hal ini menekankan pentingnya mengenali batas toleransi tubuh terhadap kafein. Setiap orang memiliki tingkat sensitivitas berbeda, sehingga perlu menyesuaikan konsumsi kopi agar tetap aman dan menyenangkan.

Kesimpulannya, minum kopi menjelang tidur menunda rasa kantuk dan menurunkan kualitas tidur karena pengaruh kafein terhadap adenosin dan melatonin. Namun, konsumsi kopi tetap bisa disesuaikan berdasarkan kondisi individual. Sensitivitas tubuh, jumlah kopi, dan jadwal aktivitas menentukan apakah kopi akan mengganggu tidur atau tetap aman. Dengan memperhatikan hal ini, seseorang bisa menikmati kopi tanpa mengorbankan kualitas tidur malam.

Dengan mengetahui efek ilmiah kopi, kita bisa menyesuaikan waktu konsumsi, menjaga kualitas tidur, dan tetap memperoleh manfaat kafein. Minum kopi tidak perlu ditinggalkan, cukup diatur agar tubuh tetap sehat, fokus, dan berenergi. Mengenali batas toleransi, memperhatikan waktu, dan memahami reaksi tubuh adalah kunci agar kopi tetap menjadi teman sehari-hari tanpa mengganggu kesehatan.

Terkini

Prabowo Subianto Komitmen Dirikan 500 Sekolah Rakyat

Jumat, 12 September 2025 | 12:04:05 WIB

Kemenpar Dorong Bangka Belitung Jadi Destinasi Wisata Dunia

Jumat, 12 September 2025 | 12:04:03 WIB

Menbud Umumkan 27 September Sebagai Hari Komedi Nasional

Jumat, 12 September 2025 | 12:04:02 WIB

Cara Praktis Menonaktifkan WhatsApp Akun 2025

Jumat, 12 September 2025 | 12:04:00 WIB

Hari Ini Keenam Shio Raih Keberuntungan Luar Biasa

Jumat, 12 September 2025 | 12:03:59 WIB